Rabu, 30 April 2008

plan plain

terbiasa dengan membuat alternatif, saya jadi membiasakan diri membuat plan A, plan B, plan C...tujuannya cuma karena ingin : mission accomplished. tapi akhir2 ini saya menilai diri saya sebagai seseorang yang ga siap keinginannya ga terpenuhi, karena dalam master plan saya ga ada tuh plan lain buat mengatasi kegagalan plan A,B,C itu...jadi apalah arti sebuah alternatif kalo sifatnya juga tidak lentur. 
huff, dipikir-pikir lagi saya selama ini mempersiapkan diri sekolah kejerman lalu diam-diam apply juga ke negara lain dengan maksud "cadangan". 
ternyata, saya diterima di Utrecht school of Art and Design , program master  urban interior design!!! keputusan penerimaannya lebih cepat dari keputusan penerimaan dari jerman (nama universitasnya Bauhaus Universitat Weimar) jadi saya bimbang, harus saya apain penerimaan dari Utrecht  ini (Belanda) 
harus dipilih, matang matang masak masak, kunyah baik baik, telen lalu muntahin lagi dan begitu terus (kelamaan, hehehehe) 
jerman apa belanda??? masalahnya saya ga pede keterima di BUW, tapi penasaran. sementara Utrecht begitu menggoda, uhhhh... harus pilih salah satu soalnya deadline pendaftaran di Utrecht itu juli awal sedangkan pengumuman penerimaan di BUW pertengahan juli!!! kalo saya milih di Belanda, sia-sia usaha persiapan diri saya ke jerman ( legalisir dokumen ke kedutaan lah, wawancara lah, les intensif bahasa tiap hari lah, ini lah itulah) terus kalo saya keukeuh di BUW, saya harus ngelepas Utrecht. kalo keterima di BUW sih selesai perkara tapi kalo sampe ga keterima juga??!! o ow, i have no plan for that...

dear God...

Sabtu, 26 April 2008

"...."

“… aku jatuh cinta setengah mati kepada nya. Hasrat sederhana cinta pertamaku berlipat ganda karena aku selalu merasa tersisih dan hina sebelum aku berkenalan dengannya, jadi aku sangat bergantung padanya. Perasaanku pada nya merupakan yang paling intens. Saat dia tidak ada aku akan rindu setengah mati. Kuharap waktu berlalu begitu cepat…perasaan bahwa ada seseorang dalam hidupku yang pantas kusayangi, yang peduli padaku, pada apa yang kurasa dan pikirkan, itu brilian! Aku langsung kecanduan. Aku meminta perhatiannya dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu seperti obat. Dialah opiumku…”

Kamis, 24 April 2008

ada alasan

seorang sahabat, meluangkan waktu ditengah kesibukan kantor dan waktu luang untuk berpikir dan membuat sketsa, membantu saya dengan menunjukkan satu hal-- ujung benang kusut.

terimakasih ya...saya memang ga bisa selalu sempurna atau terlalu sempurna. 
kamu tidak menghakimi, dan itu bagus untuk saya menilai diri sendiri...

well, rasanya tinggal melihat kedepan.