Sabtu, 30 Januari 2010

segini saja. tidak banyak (bukan?)

sebenarnya membuat daftar akan sesuatu yang saya inginkan bukan hal lazim untuk dilakukan, terutama karena dalam daftar itu ga ada skala prioritasnya. (jelas, saya bukan bikin daftar keharusan soalnya :P ). tapi determinasi itu perlu diingat, maksudnya supaya keinginan itu ga sekedar menjadi angan-angan diatas kepala. jadi biarkan saya mengingat keinginan saya (tanpa urutan mana yang lebih saya inginkan) dan, oh ya keinginan yang bersifat tangible, tentu saja.
ini dia;
. ingin doktoral sebelum usia 30, bagus kalau bisa diangkat jadi dosen tetap. bukannya saya ga ingin jadi asisten dosen terus. tapi makin cepat jadi dosen tetap makin banyak hal yang bisa saya lakukan.
. ingin jadi praktisi jugak. membuka biro desain bersama salah seorang teman. sekaligus membuka lapangan pekerjaan.
. tetep perform. mesti saya akui, saya itu born performer (istilah diplomasi untuk 'tukang tampil' hahaha). baik itu sekadar nyanyi di acara kecil-kecilan atau terus bikin ilustrasi dan menulis.
. ingin menulis buku dongeng untuk anak-anak.
. ingin buka sanggar seni atau sekedar tempat singgah anak-anak jalanan, hiks alangkah senangnya saya jika bisa membuatkan oportuniti buat mereka mencicipi kehidupan masa kecil. meski cuma seuprit.
. ingin menjadi seorang guru besar, philanthropist dan art performer. (semoga ga ada yang bilang saya gila)
. ingin punya pernikahan yang bahagia dan sederhana. dengan halaman belakang rumah yang luas, rumah mungil, anjing, kucing, kelinci, ikan mas koki dan burung perkutut.
. ingin hidup sehat.
. dan pada akhirnya, saya ingin hidup saya memiliki makna. tidak sekedar hidup untuk 'menghidupi' diri sendiri.

:)

Kamis, 28 Januari 2010

your thought

is your medusa.

Rabu, 27 Januari 2010

without caffein

i still survive.

jadi pada dasarnya saya kehabisan cara untuk tetap terjaga malam ini. tentu saja, tugas adalah alasan kenapa saya mesti jauh-jauh dari tempat tidur. sementara. beberapa kawan menyarankan saya menyeduh kopi, maybe works on them tapi masalahnya saya gabisa 'ngopi. dan gamau. itu sama seperti kamu ditawari untuk menggunduli rambutmu saat rontoknya bikin kepalamu pitak sebelah (perumpamaan i yang ga nyambung) anyway, itu akan menjadi pilihan paling akhir setelah pilihan akhir pertama dan kedua butuh plan C--bikin pilihan ketiga :D
saya kenal orang terdekat yang ngopinya udah kaya solat wajib lima waktu. ga bisa ga ngopi. dan kuat ga makan berhari-hari asalkan ada kopi. walaupun saya suka geleng-geleng kepala (sambil goyang-goyang pinggul--apasih!) sama kepatuhannya terhadap jadwal ngopi, tampaknya mereka ga cukup terganggu dengan reaksi saya; "ngopi teruuuuuuus...". 
seperti rokok, mungkin kopi juga adalah tools untuk sosialisasi. kenapa bisa sampe ada coffe break instead of juice break or tea break? dan kenapa orang ke cafe itu diasosiasikan dengan "ngupingupi" daripada sekedar "ngemil cemilan mahal"?. dan saya kenal seorang teman yang hanya ngopi ketika ngumpul-ngumpul sama temannya. ada apa ini sebenarnya? 

gambaran itu mengingatkan saya pada scene-scene film "coffee and cigarettes". satu film yang terdiri dari adegan terpenggal-penggal dari situasi yang berbeda. kopi (dan rokok) itu menjadi alat untuk mencairkan suasana di suasana ganjil saat nyaris kehilangan topik pembicaraan. karena ujuk-ujuk mereka bakal mengomentari apa yang ada didekat mereka berdua saat itu. mengomentari rasa kopi. andaikata mereka ngobrol sambil ngemut permen, .... (eeeeeeeeng, lupakan O_O )

okelah, saya minum sesekali. itupun karena icip-icip dari cangkir pacar dan dengan pengawasan ketat dari si pacar. terakhir kali saya nekad nenggak kopi untuk urusan Tugas Akhir, sekali itu saja. saya tumbang besoknya, maag kambuh dan segala rupa masalah lambung. tapi saya ga kepingin jadi orang yang kecanduan (sama apapun) gimana kalau misalnya saya diculik dan terperangkap dalam suatu tempat tanpa kopi? (atau hal-hal yang bikin saya kecanduan) gimana kalau misalnya kecanduan itu bikin saya ga bisa fokus sama problem yang sedang saya hadapi saat saya ga punya candunya? bisa dibilang ini adalah tindakan preventif yang berlebihan. dan saya ga ngerti sama orang yang suka memproklamasikan dirinya adalah pecandu kopi di "about me" facebook atau blog atau you name it lah. apakah sama saja dengan menyebut bahwa kamu bergolongan darah O? atau mengakui kamu naksir ayah temanmu dengan perasaan keren? entahlah. 

well, sepertinya saya sudah tersadar sedikit dari rasa kantuk. baiklah, sekian dulu ocehan "ngantuk" saya malam ini.

Grusse!

please


don't.

watching the world


and where is the love?

Selasa, 26 Januari 2010

summer parade

enough with this winter
i am in the mood of pastel swing

grey on purple on grey


its all about time
passing by

Senin, 25 Januari 2010

apresiasi

pernah tidak, membayangkan bagaimana aroma sebuah musik? atau membayangkan gambaran perasaanmu dibuatnya? mirip seperti potongan video klip yang roll filmnya berputar didalam pikiranmu bersamaan dengan musik yang kamu dengar. lengkap dengan alur cerita dan sensasi emosional yang meletup didalam hati. 
dan tiba-tiba saja sensasi itu membawamu pada memori. rasanya mungkin seperti deja vu. sedikit lebih hangat.
nostalgia. 


Kamis, 21 Januari 2010

berat tauuuuuu

hati saya cukup tergerak hari ini untuk ngesot ke perpustakaan--lokasi paling meyakinkan buat mengeksploitasi keinginan belajar (yeah right!). selain karena internet kamar yang mulai hilang nyali, seperti ada panggilan kuat untuk meningkatkan determinasi belajar tanpa melirik ini, menyentuh gitar, atau sekedar corat-coret sketsa di kertas tempat saya bikin mind mapping

sesungguhnya saya girang bukan main dengan topik essay tugas semester ini, benar-benar menggugah rasa ingin tahu ^^, menjerumuskan isi hati dan pikiran dalam tumpukan referensi inipun rasanya saya rela( this is ironic). ahah,  seolah memaksakan diri damai sentosa padahal jejeran deadline didepan mata cukup bikin ketar-ketir. andai saja saya bisa rikues sama Tuhan buat memanjangkan satu hari jadi 30 jam>_< (which is ga ngaruh, karena kelebihan 6 jam malah bikin saya tambah leha-leha).

jadilah alam dunia saya sarat dengan dag-dig-dug der berharap semua bisa diselesaikan pada waktunya. belum lagi ketika seorang teman kuliah meminta bantuan untuk mengurusi surat pengunduran dirinya dari satu program yang satu untuk pindah ke progam kuliah  lain, butuh mengerahkan kemampuan otak dalam membuat alasan logic. sedikit banyak, saya menaruh saham "pertanggung jawaban" jika seandainya permohonan dia ditolak (syukur2 kalo cuma ditolak, kalo sampe diusir dari falkutas. bisa berabe). itu mengalihkan perhatian saya terhadap niatan awal datang belajar ke perpus. (bener-bener orang yang gamau rugi).

jadi kalaupun tiba-tiba seorang yang sedang patah hati "menuntut" saya untuk memberikan opini setelah dia mengeluh panjang lebar pada saya via yeem padahal saya sedang ga punya hasrat buat meladeni dia, ya jangan protes dong! saya pun punya waktunya kapan malas berpendapat dan malas bercerita. 

saya bosan tau harus melulu mendengar keluhan yang sama. masalah kamu itu sebenernya adalah dirimu sendiri, jangan salahkan sekitarmu dulu.

komunikasi itu bukan keharusan lho, tapi kebutuhan. kalo ada interaksi dua arah dengan seimbang, ya syukur. kalau salah satu mulai mencuri jatah yang satunya dan ada perilaku "mengundurkan" diri, ya jangan dicolek-colek lalu semerta-merta nagih opini dong. lagi-lagi opini itu hukumnya bukan wajib. bicara sama diapun bukan ngomong sama lembar ujian yang mesti dijawab dalam waktu 3 menit. 

oh please, stop nagging this time, will you? or just simply consider my state of mind when you keep talking the same matters all the way around. and please at least stop thinking that u are above all human being. i'm so sick of those kind of people. so i dont think this is fine. 

jangan bergantung sama saya ya....(baca judul)

Sabtu, 09 Januari 2010

tandatanda matigaya

dingin.
pemanas ruangan sudah di setting hingga maksimal, selimut sudah membungkus badan, namun dingin tetap bertiup entah dari celah jendela mana. membulak-balik badan diatas kasur tandanya belum bisa tidur. padahal badan lelah sekali walaupun belum waktunya mengantuk. makin lama, kian menggulung di balik selimut. 
tapi tetap kedinginan. 
dan ga bisa tidur. jadilah saya membayangkan hal-hal menyenangkan.
tiba-tiba kepikiran proposal thesis
no!no!
duh, lalu saya mengganti posisi kepala dan mulai lagi membayangkan hal lain yang menyenangkan;seputar kepulangan maret nanti.
tapi tiba-tiba kepikiran bagaimana kalau seandainya saya ga bisa pulang karena satu dan lain hal. lalu mencoba menerka-nerka apa saja kemungkinan satu dan lain halnya itu.
no!no!
begini mikirnya malah makin jauh dari rasa ingin tidur. dari pada bengong ga berarti lebih baik bangun dan buka komputer. at least, i'm doing something (hopefully). bangun lalu menyalakan lampu kamar. and guess what? tampak ga ingin diajak begadang malam ini, lampu kamar mati.
.
.
.
jadi sayapun mengulet dikasur, mbopong leptop supaya bisa ditongkrongi sambil tiduran.
bukan ide yang baik,mata malah jadi perih.
tiduran lagi deh,
.
.
.
ugh! 

Selasa, 05 Januari 2010

maret harus pulang!

artinya semester ini mesti lulus semua, amin.

*please please God, beri saya kekuatan...*

Senin, 04 Januari 2010

selama ini




apa yang terjadi setelah hampir setahun setengah di negeri orang;
1. rambut gondrong namun rontok
2. muncul keriput dini
3. tumbuh uban
4. kehilangan senyum innocent (bah ?!)
5. mata cepat lelah
6. kulit kering dikala winter akibat malas pake pelembab
7. memar-memar dikala kelelahan
8. betis membengkak
9. gemar memijat badan sendiri
10. sudah tidak peduli dengan timbangan
11. merasa perlu menengok rumah...

putih

saya benci winter.
apalagi salju yang mulai mencair dan menjadi es licin. tergelincir di jalanan bukan pengalaman lucu walaupun kemungkinannya besar. 
ide mengenai boneka salju itu tolol. kenapa sih repot-repot membenamkan jejarian di tumpukan salju yang dinginnya menusuk  leher lalu esoknya boneka salju luluh lantak dihancurkan angin? 
imej musim dingin juga membosankan sekali, seperti lukisan hitam putih tinta cina. semuanya terasa lambat dan kurang berhasrat, betul-betul menjemukan. seandainya saja ada sinar matahari, akan sangat menolong. 
tapi anehnya, saya suka bergulingan di atas hamparan salju. kesenangan tiada habisnya.
rasanya hangat.
benar-benar gak masuk akal.