Senin, 20 Agustus 2007

prolog:muntahan patah hati

akhir2 ini kayanya makin antisipasi ama kemungkinan2 patah hati. ada yang mengingatkan buat selalu bercermin pada apa yang pernah patah hati kontribusikan pada kesehatan emosional ini. lagi2 tahun lalu (tahun lalu tanggal segini lagi rawan2nya sama dampak jangka pendek patah hati) bikin hari ini rasanya penting banget buat disyukuri,hmmm. lega, rasanya lega.
apa yang waktu itu saya lakukan pertama kali ketika patah hati ya?

kalau sebagian sebagian orang akan tenggelam dalam kesedihan, membiarkan diri berenang2 dalam kedukaan, hati yang berkeping-keping menjadi alasan kegagalan dalam studi, pekerjaan dan kehidupan. seolah-olah gak ada lagi masa depan setelah hubungan cinta disudahi.
sebagian yang lain akan berusaha melupakan. menimbun perasaan dengan kerja dan kesibukan, dengan bonus kelelahan diakhir hari. rasa sedih dan kesepian hanya sempat terselip, sebelum lenyap dibaur lelap dan mimpi. semoga sakit hatinya ga mengejar sampe alam mimpi.
waktu itu saya menjalani keduanya. berusaha tegar menantang. atau justru menjadi rapuh luruh dengan air mata mengalir ga berujung. sampai akhirnya saya menemukan cara lain.
cara yang ketiga adalah menerima kenyataan. lalu ga berusaha melupakan. seorang teman pernah protes keras tentang hal ini.
"nggak berusaha melupakan? ah, justru melupakan itu adalah hal pertama yang gw pikir harus dilakukan" katanya.
ya, setelah patah hati, banyak yang ingin jadi amnesia. lupa segala hal yang berkaitan dengan mantan. karena tiba-tiba seluruh dunia dan kehidupan di dalamnya adalah tentang mantan. apa yang begitu sulit dari melupakan? well, because forgetting is a natural process created exclusively by God, so you just can't make it up. setiap kali kita ucapkan dalam hati "aku harus lupa!" ingatan akan melayang pada "harus melupakan apa?" dan kita akan terus ingat, ingat, ingat dan berharap menjadi amnesia.
yang paling menguras perasaan pada saat-saat patah hati adalah ingatan akan segala hal kecil. yang seketika membesar.
seperti muntahan emosi patah hati yang ga berujung bahkan ketika air mata terasa sudah mengering. hari2 itu dengan pedenya saya isi dengan ngeposting blog yang isinya curhatan seputar kegilaan masa2 putus, (bahkan seorang sahabat bisa merasakan auranya)depresi, gak semangat ngapa2in, susah berpikir positif dan hal2 lain yang nyelekit buat ulu hati.jadi, disini ada 4 postingan yang pernah saya post di blog fiendster lalu saya delete lagi karena ngerasa terlalu mengundang reaksi mantan waktu itu (sebenernya harapannya awalnya juga itu sih, tapi lama2 jadi ngerasa ga luci lagi)dan reaksi komentator bahwa saya patah hati dgn menyedihkan--
saya posting lagi buat menanggalkan segala kesan buruk yang saya terima dari diri saya akibat patah hati itu, apa salahnya dengan patah hati? dan apa salahnya dibagi2? hmm...

Tidak ada komentar: